PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN NEGARA DAN BANGSA INDONESIA
2.1 Pengertian Globalisasi
Kata ‘globalisasi’
berasal dari kata dasar global, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ‘global’
memiliki makna 1 secara umum dan keseluruhan; secara bulat; secara garis besar;
2 bersangkut paut, mengenai, meliputi seluruh dunia. ‘Mengglobal’
berarti meluas ke seluruh dunia; mendunia. ‘Globalisasi’ yaitu proses
masuknya ke ruang lingkup dunia.
Globalisasi dalam arti literal adalah
sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya keterkaitan di antara masyarakat
dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan
perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi
pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
Dalam banyak hal, globalisasi
mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering
dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang
dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Terkait dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara, makna globalisasi memiliki dimensi luas dan kompleks
yaitu bagaimana suatu negara yang memiliki batas-batas teritorial dan
kedaulatan tidak akan berdaya untuk menepis penerobosan informasi, komunikasi
dan transportasi yang dilakukan oleh masyarakat di luar perbatasan. Globalisasi
adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas Negara.
2.2 Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Negara dan Bangsa
Seiring berputarnya waktu dan roda kehidupan dunia, globalisasi pun terus
berjalan. Globalisasi membawa dampak / pengaruh yang besar bagi kehidupan
Negara-negara dan bangsa di dunia, khususnya Indonesia. Pengaruh-pengaruh
globalisasi terhadap kehidupan Negara dan bangsa Indonesia diantaranya adalah
pada bidang politik, sosial budaya, ekonomi, dan hankam (pertahanan dan
keamanan).
2.2.1
Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Politik
Globalisasi politik merupakan pergulatan global dalam mewujudkan
kepentingan para pelaku yang menjalankannya. Para pelaku globalisasi dibidang
politik adalah:
1. Negara-negara besar dan negara-ngara kecil, negara-negara maju dan negara-negara berkembang, negara-negara yang kuat dan yang inilah secara ekonomi, negara yang kuat dan yang lemah secara militer, negara-negara yang berdiri sendiri atau yang bergabung dengan negara lain.
2. Organisasi-organisasi antar pemerintah, seperti ASEAN, SARC, NATO, European Community, dan sebagainya.
3. Perusahaan internasional yang dikenal dengan nama Multinational Corporations (MNC).
4. Perusahaan internasional atau transnasional yang non pemerintah, seperti Palang Merah Internasional, Working Men's Association dan International Women's League For Pence and Freedom. Sedangkan yang bersifat konvensional, seperti Vatikan, Dewan gereja-gereja sudia, Rabiyatul Islamiyah. Untuk yang modern, antara lain : Amnesty International, Green-Peace International, World Conference on religion ang peace, Word Federation of United Nations Associations, Transparency International, Worlddwatch, Human Rights Watch, dan Refuge International.
1. Negara-negara besar dan negara-ngara kecil, negara-negara maju dan negara-negara berkembang, negara-negara yang kuat dan yang inilah secara ekonomi, negara yang kuat dan yang lemah secara militer, negara-negara yang berdiri sendiri atau yang bergabung dengan negara lain.
2. Organisasi-organisasi antar pemerintah, seperti ASEAN, SARC, NATO, European Community, dan sebagainya.
3. Perusahaan internasional yang dikenal dengan nama Multinational Corporations (MNC).
4. Perusahaan internasional atau transnasional yang non pemerintah, seperti Palang Merah Internasional, Working Men's Association dan International Women's League For Pence and Freedom. Sedangkan yang bersifat konvensional, seperti Vatikan, Dewan gereja-gereja sudia, Rabiyatul Islamiyah. Untuk yang modern, antara lain : Amnesty International, Green-Peace International, World Conference on religion ang peace, Word Federation of United Nations Associations, Transparency International, Worlddwatch, Human Rights Watch, dan Refuge International.
Pengaruh globalisasi politik di Indonesia
yaitu terjadinya dinamika ketatanegaraan sistem politik yang mula-mula
berbentuk demokrasi liberal, kemudian menjadi demokrasi terpimpin dan akhirnya
menjadi demokrasi pancasila yang dianut hingga sekarang ini. Globalisasi
mempengaruhi aplikasi kekuasaan, hubungan
internasional, kedaulatan negara, dan organisasi internasional. Termasuk di dalamnya
adalah pembatasan antar negara tetangga atau bentuk perjanjian-perjanjian /
traktat internasional. Contohnya hubungan
Indonesia dan Malaysia yang semula bersahabat, sempat berselisih paham karena
masalah TKI ilegal, penyelundupan kayu illegal oleh warga Malaysia, serta lepasnya pulau Sipadan dan
Ligitan dari wilayah Indonesia yang kini menjadi
bagian wilayah Malaysia.
Pengaruh positif
globalisasi politik bagi
Indonesia yaitu pemerintahan dijalankan secara
terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara,
jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan
mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
Sedangkan pengaruh negatif globalisasi politik bagi Indonesia, globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubahnya ideologi Pancasila
ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme
bangsa akan hilang.
2.2.2 Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Sosial
Budaya
Globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan sosial dan budaya bangsa.
Globalisasi menyebabkan banyaknya nilai-nilai dan budaya masyarakat yang
mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif .
Salah satu contoh perubahan di bidang sosial yaitu dengan hadirnya modernisasi
di segala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa
yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain
itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang (instan) pada
diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti
nilai-nilai budaya luar yang dapat berpengaruh negatif maupun positif.
Dampak positif globalisasi dalam bidang sosial budaya diantaranya:
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi dalam bidang sosial budaya diantaranya:
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
6. Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.
7. Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya.
8. Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.
7. Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya.
8. Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.
2.2.3 Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Ekonomi
Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan di mana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorian negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi,
batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi
nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi
perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri
ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Kekuatan globalisasi ekonomi atau globalisasi
kapitalisme adalah liberalisme ekonomi. Ilmuan menyebutkan kapitalisme pasar
bebas. Berbeda dengan kapitnlisme kesejahteraan, yaitu kapitalisme yang
diregulasi dan direformasi, kapitalisme ini tidak membiarkan pasar berjalan
sebebas-bebasnya tanpa kendali, tapi perlu diatur agar kapitalisme memberikan keuntungan
dan keadilan sampai orang-orang dibawah tingkat kesejahteraan
1. Kapitalisme
Suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Ciri-cirinya : sebagian besar sarana produksi dimiliki individu, barang dan jasa diperdagangkan dipasar bebas (free market) yang kompetitif (terbuka untnk siapa saja) dan modal diinvestasikan dalam usaha intik hasilkan laba..
2. Kenyataan
Abad kc-19, kapitalisme pasar bebas hanya menguntungkan Negara kaya. Banyak orang yang semakin miskin karena kapitalisme ini. Kapitalisme ini telah melampaui kesederhanaan dan tenaga kerja menjadi roda dan mesin kapitalis raksasa. Pada akhir abad 20, kapitalisme mengendalikan hampir seluruh perekonomian internasional. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mendukung kapitalisme pasar bebas.
Wujud nyata globalisasi ekonomi terjadi pada aspek :
a. Aspek produksi ; Perusahaan dapat berproduksi diberbagai Negara dengan sasaran agar biaya produksi lebih rendah.
b. Aspek pembiayaan akses perolehan investasi.
c. Aspek tenaga kerja ; perusahaan global punya manfaat tenaga kerja dari seluruh dunia.
d. Aspek jaringan informasi; dengan cepat dan mudah mendapatkan informasi.
e. Aspek perdagangan ; penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non tarif.
1. Kapitalisme
Suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Ciri-cirinya : sebagian besar sarana produksi dimiliki individu, barang dan jasa diperdagangkan dipasar bebas (free market) yang kompetitif (terbuka untnk siapa saja) dan modal diinvestasikan dalam usaha intik hasilkan laba..
2. Kenyataan
Abad kc-19, kapitalisme pasar bebas hanya menguntungkan Negara kaya. Banyak orang yang semakin miskin karena kapitalisme ini. Kapitalisme ini telah melampaui kesederhanaan dan tenaga kerja menjadi roda dan mesin kapitalis raksasa. Pada akhir abad 20, kapitalisme mengendalikan hampir seluruh perekonomian internasional. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mendukung kapitalisme pasar bebas.
Wujud nyata globalisasi ekonomi terjadi pada aspek :
a. Aspek produksi ; Perusahaan dapat berproduksi diberbagai Negara dengan sasaran agar biaya produksi lebih rendah.
b. Aspek pembiayaan akses perolehan investasi.
c. Aspek tenaga kerja ; perusahaan global punya manfaat tenaga kerja dari seluruh dunia.
d. Aspek jaringan informasi; dengan cepat dan mudah mendapatkan informasi.
e. Aspek perdagangan ; penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non tarif.
2.2.4 Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Hankam
(Pertahanan dan Keamanan)
Hankam merupakan upaya-upaya setiap negara dalam mempertahankan
kedaulatan negaranya melalui pembuatan sistem persenjataan maupun pemberdayaan
rakyat dan tentaranya. Globalisasi bidang hankam yang pernah dirasakan
masyarakat dunia, yaitu dengan dibentuknya pakta pertahanan NATO, SEATO,
WARSAWA, dan sebagainya. Dalam bidang hankam, negara Indonesia selain
memperkuat berbagai sistem persenjataan di darat, udara dan laut juga melakukan
upaya-upaya keamanan rakyat semesta dan kedaulatan nasional. Negara Indonesia
dalam partisipasi menjaga keaman internasional, juga pernah mengirim Pasukan
Garuda kebeberapa negara atas mandat Dewan Keamanan PBB.
Pengaruh globalisasi dibidang hankam sangat tampak
terutama pada industri-industri pertahanan sebagai tatanan segenap
potensi industri nasional baik milik pemerintah ataupun swasta, yang mampu
secara sendiri atau kelompok, untuk sebagian atau seluruhnya menghasilkan
peralatan hankam serta jasa pemeliharaan guna kebutuhan pertahanan keamanan
negara.
Bidang-bidang industri pertahanan dan keamanan, khususnya negara Indonesia, telah berupaya melakukan kerja sama dengan negara-negara lain baik untuk kepentinngan TNI darat, laut, udara maupun kepolisian negara sebagai berikut :
1. Sistem senjata meliputi platform, senjata dan bahan peledak.
2. Sistem Komando Kendali Komunikasi dan Informasi (K3J).
3. Untuk platform udara.
Bidang-bidang industri pertahanan dan keamanan, khususnya negara Indonesia, telah berupaya melakukan kerja sama dengan negara-negara lain baik untuk kepentinngan TNI darat, laut, udara maupun kepolisian negara sebagai berikut :
1. Sistem senjata meliputi platform, senjata dan bahan peledak.
2. Sistem Komando Kendali Komunikasi dan Informasi (K3J).
3. Untuk platform udara.
Selain itu, pengaruh globalisasi di bidang
hankam adalah semakin menguatnya supremasi rofe,
demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
Menguatnya regulasi rofe dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang
memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak rofe (polisi,
jaksa, dan hakim) yang lebih rofessional, transparan dan akuntabel.
Namun, globalisasi dalam bidang hankam juga
membawa pengaruh negative / kurang baik. Peran masyarakatt dalam menjaga
keamanan, kedaulatan, ketertiban Negara semakin berkurang karena hal tersebut
telah menjadi tanggung jawab tentara dan polisi. Perubahan dunia yang cepat
mampu mempengaruhi pola piker masyarakat secara global. Sering kali masyarakat
mengajukan tuntutan pada pemerintah, dan jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi
maka masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga menganggu ketertiban,
bahkan dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
2.3 Pengaruh Negara Lain
yang Dirasakan Indonesia
Di Indonesia, gaung globalisasi
sudah terasa sejak pertengahan abad ke-20, dalam hal ini bangsa Indonesia
memang sudah harus bersiap-siap untuk menerima kenyataan masuknya pengaruh
asing terhadap berbagai aspek di Indonesia, khususnya pada bidang politik, social budaya, ekonomi, dan hankam. Globalisasi telah memberi dampak yang begitu besar
bagi Negara dan bangsa Indonesia. Pengaruh-pengaruh tersebut ada yang berasal
dari bangsa Indonesia sendiri maupun dari Negara lain.Negara China dan Amerika
Serikat merupakan contoh nyata dari Negara yang memberikan pengaruhnya di era
global ini pada Indonesia.
Pertama yaitu pengaruh bagi Indonesia yang bersumber dari Negeri Tirai
Bambu, China. China
merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Begitu pula dengan pertumbuhan ekonominya. Bisa dikatakan China merupakan
Negara dengan perekonomian terbesar di era Globalisasi Ini. Dampak dari
pertumbuhan ekonomi di China ini juga dirasakan oleh bangsa Indonesia. China
memberi banyak dampak globalisasi
kepada Indonesia terutama dibidang ekonomi. “Made In China” . Kata itu mungkin
tidak asing bagi telinga jutaan penduduk Bangsa Indonesia. China memberikan
dampak Pasar Bebas kepada Indonesia. Dengan adanya pasar bebas ini, kita
sebagai warga Indonesia bisa merasakan bahan-bahan hasil dari China, yang
berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu juga, Lembaga
Survei Indonesia mengatakan 40 % Perusahaan di Indonesia saat ini dikuasai atau
disahami oleh orang-orang China. Sehingga, Indonesia dapat memperbaiki
perekonomian dengan ditanami saham-saham yang ditanam orang-orang China
tersebut.
Namun bukan itu saja, ada juga
dampak buruk yang dirasakan Bangsa Indonesia. Dengan maraknya barang-barang
buatan China yang murah dan menarik ini, mematikan laju perekonomian pasar
tradisional yang menjual barang-barang hasil tradisional Indonesia. Cenderung
menikmati pasar modern ketimbang pasar tradisonal. Ini sama saja dengan membuat
naik angka pengangguran di Indonesia. Selain itu dengan ditanamnya saham-saham
oleh pengusaha-pengusaha China. Ini membuat Pengusaha-pengusaha muda Indonesia
menjadi tidak di berikan kepercayaan untuk memimpin suatu perusahaan.
Akibatnya, jika ini terus menerus terjadi maka laju perekonomian bangsa
Indonesia seluruhnya dipegang oleh China. Ini sama saja kita selaku bangsa
Indonesia kembali dijajah.
Lalu disusul dengan Negara adidaya, Amerika Serikat. Jikalau bicara tentang teknologi,
Amerika Serikat lah asalnya. Tak perlu diragukan lagi, Amerika memang dalang teknologi di
era globalisasi ini. Komputer, telepon genggam(hp), gadget,
laptop semua berawal dari sana. Hampir seluruh rakyat Indonesia menggunakan hp.
Dampak teknologi Amerika serikat sangat berperan disini. Komputer
dan laptop pun bukan hal baru bagi rakyat Indonesia. Orang-orang Indonesia
khususnya di perkantoran, pasti menggunakan laptop maupun computer. Ini
merupakan langkah besar Amerika Serikat dalam meraup keuntungan
sebesar-besarnya. Sejak 3 tahun lalu, terkenal istilah BBMan, Ping-pingan. Semua itu
istilah dari blackberry, produk asli buatan Amerika dan banyak digunakan bangsa
Indonesia. Facebook dan Twitter juga merupakan situs jejaring social yang bnyak
digunakan di Indonesia yang berasal dari Negeri Paman Sam tersebut. Film-Film
Hollywood yang kita nonton sehari-hari juga merupakan kemajuan dari teknologi
di Amerika serikat.
Selain dua Negara besar tersebut, Negara-negara lain yang merupakan
tetangga Indonesia juga mambawa pengaruh bagi Negara dan bangsa Indonesia yang
ditinjau dari segi kehidupannya dan menyebabkan perubahan, yaitu:
1. Tren yang
mengglobal : Perekonomian global merupakan hasil beberapa tren, yang
pertama, bangkitnya komunikasi global instan yang dimungkinkan oleh
trobosan tekhnologi komunikasi dan semikonduktor yang memiliki kemampuan
mengirimkan pesan keseluruh dunia dalam hitungan detik, sehingga memungkinkan
suatu perusahaan untuk mengontrol atau mengelola bisnis kantor pusat yang
jauh. Yang kedua gelombang deregulasi dan memperlemah kontrol pemerintah
nasional atas aktivitas ekonomi. Tren yang ketiga adalah menjamurnya
pasar uang global, sehingga nilai mata uang ditentukan oleh pasar.
2. Perusahaan
global, sekitar 50.000 perusahaan sekarang ini yang memiliki operasi berskala
global yang dipelopori oleh perusahaan multinasional (Multinational
Companies, MMC) dengan memiliki cabang di luar negeri tetapi dijalankan
oleh kantor pusatnya di sebuah Negara tertentu.
3. Berkurangnya
kedaulatan Negara, globalisasi mengurangi kemampuan pemerintah nasional
dalam mengontrol perekonomian mereka sendiri sebab perusahaan internasioal
bergerak melebihi jangkauan hukum nasional. Denga kata lain gobalisasi
telah mengurangi demokrasi sebab dengan menurunnya kedaulatan suatu Negara
berarti berkurangnya kekuasaan warga Negara untuk mempengaruhi kebijakan
pemerintah.
4. Pertumbuhan
Macan Asia, dengan berlakunya kebijakan yang berorientasi pasar, membuka pasar
dalam negerinya, dan membuka diri terhadap investasi asing, maka Negara asiapun
tumbuh menjadi macan asia seperti Singapura, Korea, Hongkong, Negara miskin
mengalami perkembangan ekonomi yang pesat, uang banyak. Namun uang banyak
mengkibatkan krisis ekonomi sebab bank-bank kehilangan kontrol terhadap
debiturnya, nilai mata uang negara Asia selalu dikaitkan dengan dolar Amerika
dan kebijakan global.
5. Krisis
ekonomi, dimulai di Thailand karena tidak ada kontrol riil aliran investasi ke
Thailand sehingga tidak ada pula kontrol riil atas investasi ke
luar, sehingga bank-bank dan investor asing menarik investasinya dan menuntut
pembayaran. Inilah yang menjadi krisis ekonomi karena penolakan pasar
yang tiba-tiba. Hal ini terjadi di Malaysia, Filipina, Indonesia, Korea
selatan.
6.
Masa depan
Kapitalisme Global, guncangan ekonomi global seperti krisis moneter asia akan
terus terjadi, oleh karena itu para pemimpin baru di Asia, termasuk
Indonesia harus menyeimbangkan kebutuhan akan stabilitas soaial dan kemakmuran
dengan efisiensi dan keuntunmgan yang dituntut oleh pasar bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar